Nasi liwet adalah santapan khas di Kota Solo. Kuliner ini tak sulit dijumpai di ruas-ruas jalan dan gang sepanjang Kota. Tempat makan nasi liwet yang enak pun hampir di semua lokasi. Penasaran seperti apa kenikmatannya?
Bersama Herry Koestanto yang sudah langganan berlibur ke Kota Solo, saya menjelajahi tempat makanan nasi liwet. Wanita-wanita paruh baya dengan balutan kebaya dan kain batik, meracik nasi gurih yang dimasak dengan santan ini dengan paduan lauk suwiran ayam areh atau sari santan kental.
Jam masih menunjukkan pukul tujuh namun di atas meja sudah tersaji potongan hati-ampela ayam, tempe dan tahu bacem, serta telur rebus berbumbu. Tak lupa, pelengkap yang meramaikan saat makan: kerupuk kulit!
Lapak nasi liwet selalu dipenuhi orang yang berburu sarapan pagi. Serai dan salam yang dimasak dalam kukusan memang menggoda memberi kesan gurih di lidah. Ya, nasi yang gurih berasal dari santan saat memasak beras setengah matang.
Bagi para pecinta nasi liwet, asi liwet Wongso Lemu di Jalan Keprabon, Solo, atau nasi liwet Yu Sani di Solo Baru sudah tak asing lagi. Memang masih banyak warung nasi liwet lainnya dan juga ibu-ibu yang menjualnya dengan cara digendong. Nasi yang unik ini tersaji dalam pincuk atau daun pisang dan sendok daun yang biasa disebut suru. Hmm...ingin mencoba?
