Senin, 10 Juni 2013
Inilah yang Membuat Pengantin Baru Stres
Menjadi pasangan pengantin tentu impian setiap orang terlebih bila pasangannya adalah memang yang sangat ia cintai. Namun, setelah menjadi pengantin baru, ada saja masalah yang membuat suami istri stres. Apa saja itu dan bagaimana menghadapinya? Mari simak.
Dalam berumah tangga adanya kerikil yang mengganggu tentu sebuah kewajaran. Namun bagaimana bila masalah yang datang tak kunjung selesai bahkan hadir masalah lainnya. Pasangan pengantin yang baru saja menikah memang perlu banyak prinsip dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
Masalah pertama yang umumnya dialami ialah tentang pekerjaan. Masalah pekerjaan mau tak mau akan mempengaruhi emosi terutama bagi mereka yang tak terbiasa. Misalnya saat membawa pekerjaan pulang ke rumah bukan malah terselesaikan malah tidak bisa fokus.
Tak hanya pekerjaan, masalah keuangan pun kerap membuat pasangan pengantin stres. Bila kedua belah pihak tak memiliki keputusan bersama terhadap keuangan, maka masalah besar bisa muncul yang berujung mengganggu keharmonisan berumah tangga.
Bahkan masalah pun bisa datang dari luar rumah seperti lingkungan dan pertemanan. Setelah menikah tentu tak sebebas dulu dalam berteman. Pekerjaan rumah yang menumpuk menuntut untuk mengurangi waktu bersama teman-teman. Pihak wanita kadang dibuat lebih stres dalam hal ini terlebih bila dahulunya memiliki hobi ngumpul dengan teman-teman.
Sebenarnya apapun masalah dalam rumah tangga, komunikasi adalah kunci utama. Saat semuanya telah dibicarakan dengan bijak, maka jalan keluar pasti ada. Bicarakan segalanya dengan suami, jangan mengambil keputusan sepihak dan selalu meminta izin padanya bila melakukan suatu hal baru yang tak biasa dilakukan berdua.
Mungkin ini tergolong rumit, berbeda dengan saat memilih undangan online sewaktu menikah dulu. Anda dan pasangan dibuat tersenyum lega saat melihat foto berdua terpampang di undangan tersebut. Berbicara soal undangan online, zaman memang memudahkan segalanya sehingga mengundang datang ke pesta pernikahan pun bisa dilakukan via digital. Memanfaatkan jejaring sosial pun dipilih banyak pasangan yang tak ingin direpotkan mengantar undangan.
Kehadiran jasa undangan online memang membantu, sekaligus penghematan kertas yang berarti Anda mengurangi global warming. Hanya saja tak sedikit pula pasangan yang kurang sepakat bila memakai undangan online. Pasalnya, mengundang orang melalui internet dianggap menjadikan pernikahan tak terkesan sakral lagi. Tentu ini kembali pada prinsip dan pilihan masing-masing.
Yang terpenting adalah bagaimana menjalani pernikahan itu dengan sukses, tak sekadar menggelar pesta yang meriah. Mengarungi rumah tangga tak semudah memilih pasangan, memerlukan kekuatan hati untuk benar-benar memegang teguh ikatan cinta bersama. Jangan sampai pernikahan hanya sebatas melingkarkan cincin dan mengucap janji namun setelah itu melupakan tujuan bersama. Terlebih bagi pasangan muda, kadang menikah di usia yang masih muda memiliki banyak kendala setelah berumah tangga. Ego masing-masing masih sulit dihilangkan yang berujung pada perceraian. Tentu ini harus dicegah dengan kesiapan yang matang sebelum menikah.
Langganan:
Postingan (Atom)