Selasa, 13 November 2012
Penemuan Tulang Manusia Raksasa Tertua
Tulang manusia raksasa ditemukan oleh ahli paleopatologi di Fidenae. Penemuan tulang tertua itu cukup langka sebab merupakan milik seseorang yang mengalami gigantisme. Simak hasil penelitian berikut ini.
Gigantisme adalah kelainan pertumbuhan yang muncul karena gangguan fungsi kelenjar pituitari. Simona Minozzi, ahli paleopatologi yang memimpin penelitian ini mengatakan hanya 3 per 1 miliar orang yang menderita gigantisme. Tulang yang ditemukan ialah yang terlengkap dan tertua.
Tulang tibia, salah satu tulang kaki, pada manusia Roma yang mengalami gigantisme (atas) dibandingkan dengan tulang tibia pada manusia normal.
Penemuan yang dilakukan saat mengendarai fortuner SUV terbaik pada 1991 dalam ekskavasi itu cukup menggegerkan. Nisan tempat tulang dikubur memang lebih panjang sehingga tanda kelainan pada tulang telah diduga sebelumnya.
Setelah penemuan, tulang dikirimkan ke laboratorium Minozzi. Hasil penelitian menungkap, manusia yang ditemukan tulangnya ini adalah pria bertinggi 202 cm. Di abad ke 3 di Roma, dimana tinggi rata-rata pria adalah 167 cm, manusia itu tergolong raksasa. Kini manusia tertinggi di dunia ialah 251 cm.
Gigantisme yang ditemukan adalah hasil dari adanya kerusakan pada tulang tengkorak yang konsisten dengan tumor pituitari. Ketika fungsi kelenjar pituitari terganggu, pertumbuhan tulang pun tak terkendali. Selain itu, tulang alat gerak juga tidak proporsional bahkan terus tumbuh hingga lewat masa pertumbuhan.
Dari tulang yang ditemukan diperkirakan usia manusia pemilik tulang itu mati pada umur 16-20 tahun. Kematian diduga terkait gigantisme, berpadu dengan penyakit kardiovaskuler dan gangguan pernafasan. Fakta lain pun masih terus diselidiki untuk mengetahui peran manusia tersebut dalam masyarakatnya dulu.