Minggu, 16 September 2012
Video Debat Cagub DKI Putaran Kedua Metro TV
Debat final calon Gubernur DKI Jakarta antara pasangan Jokowi-Ahok dan Foke-Nara disiarkan Metro TV, Minggu (17/9) malam. Video debat Pilgub pun dirilis di Youtube. Seperti apa serunya debat yang diselenggarakan KPU DKI Jakarta ini?
Debat dengan host Najwa Shihab dan Suryopratomo berlangsung panas ketika sesi tanya jawab berlangsung. Menbuka pertanyaan Nara menyapa Ahok dengan berbicara gaya Tionghoa. “Haiyayaaa Ahok, mata kita sama sipitnya. Ini saya mau tanya kok kamu pindah-pindah terus [pindah parpol], nanti bisa disebut pengkhianat,” tanya Nara.
Pertanyaan itu pun dijawab Ahok diplomatis. “Pertanyaan itu sudah saya jawab saat acara Mata Najwa Metro TV, harusnya sudah tahu. Berpindah itu tidak masalah selama tidak ada perubaha sistem. Kalau kepindahan itu untuk menjadi lebih baik kenapa tidak? Bisa disebut pahlawan itu,” kata Ahok.
Tepuk tangan riuh dari pendukung Ahok langsung terdengar. Kini giliran Ahok memberi pertanyaan ke Nara, soal realisasi program-program jawaban Nara tak jauh berbeda dengan sesi-sesi sebelumnya.
Pertanyaan Foke mengawali segmen tanya jawab masing-masing kandidat. “Pada saat Anda terpilih menjadi Walikota Solo. Anda mengatakan kepentingan warga Solo menjadi kepentingan utama Anda. Terus pada saat ketemu di Mapolda Anda mengatakan kepentingan Jakarta yang paling utama. Yang ingin saya tanyakan, konflik batin apa yang Anda rasakan,” tanya Foke.
“Kalau UU tak memperbolehkan ya saya enggak akan maju. Jadi kalau UU memperbolehkan ya enggak masalah. Masak saya harus di Solo terus seumur hidup, karier kan harus meningkat,” jawab Jokowi.
Tak puas, Foke terus mencecar jawaban Jokowi. Anda bisa melihat video debat selengkapnya di link: metrotvnews.com/read/newsprograms/2012/09/16/14263/206/Debat-Cagub-DKI-Jakarta
Debat ini pun mendapat sorotan dari beberapa pengamat politik misalnya Herry B Koestanto menilai bahwa debat ini bersifat saling menjatuhkan. Hal senada juga disampaikan Direktur Eksekutif The Political Literacy Institue Gun Gun Heryanto.
Ia menjelaskan bahwa kentalnya politik pencitraan dalam debat calon gubernur DKI tak bisa dipungkiri. Rendahnya budaya debat yang mengarah pada pemecahan solusi menjadi salah satu kelemahan pokok dalam putaran kedua pilgub DKI.