Kamis, 13 September 2012
Kronologis Penembakan 4 WNI di Malaysia
WNI ditembak di Malaysia pada Jumat (7/9) dan baru Kamis (13/9) kemarin kronologis penembakan terungkap. Empat orang yang diduga warga negara Indonesia ditembak oleh Kepolisian Diraja Malaysia di Taman Meru, Ipoh, Perak, Malaysia.
Mungkin Anda pernah membaca Profil Herry B Koestanto, seorang pebisnis yang pernah bekerja di Malaysia. Dalam bukunya, ia menuliskan pengakuan WNI yang menderita bekerja di negeri jiran tersebut.
Tak hanya penyiksaan, beberapa kali kasus penembakan dialami warga negara Indonesia. Yang terakhir ialah pada Jumat lalu. KBRI di Malaysia akhirnya mengeluarkan informasi terkait kronologisnya.
Kedutaan Besar RI di Malaysia mengatakan, Kepolisian Diraja Malaysia pada Jumat pukul 03.00 mencurigai adanya sebuah mobil Proton Wira yang berkeliling di kawasan perumahan Taman Meru. Mobil itu pun langsung dihampiri polisi tetapi pengendara malah berusaha melarikan diri.
"Kemudian, terjadi kejar-mengejar dengan pihak polisi. Kendaraan akhirnya berhenti setelah terlebih dahulu menabrak tebing dan 4 orang didalam mobil keluar dari kendaraan dengan menembak ke arah polisi Diraja Malaysia," kata siaran pers yang diterima wartawan, Kamis (13/9).
Ketika pengejaran, Kepolisian Diraja Malaysia mengklaim terjadi tembak menembak antara Polisi dan 4 orang yang berada di dalam mobil Proton Wira. Buntut dari aksi tembak-menembak tersebut, keempat orang tersebut tewas.
Barang bukti yang ditemukan di TKP ialah 2 buah senjata api dan 3 bilah parang, barang-barang seperti 3 buah laptop, 3 kamera digital, lima ponsel, 2 jam tangan dan plat nomor kendaraan palsu serta sejumlah uang baik dalam bentuk Yen, Rupiah maupun Ringgit Malaysia.
"Tidak ada satu dokumen dan identitas apapun dari korban dimaksud ditemukan di tempat kejadian perkara," kata siaran pers tersebut.
Keempat jenazah pun langsung dibawa ke RS Raja Permaisuri Bainun, Ipoh, dan hasil otopsi diketahui bahwa 2 orang dari 4 korban diketahui berkewarganegaraan Indonesia. Pada hari itu juga, Interpol Malaysia menyampaikan informasi kematian tersebut kepada KBRI di Malaysia.
Demi memperoleh gambaran langsung terkait kejadian perkara, KBRI di hari yang sama mengunjungi tempat kejadian perkara dan mencari informasi dari pihak yang dapat diminta keterangan dari tempat kejadian perkara.
Kemudian pada Senin (10/9) diketahui satu jenazah merupakan WNI asal Probolinggo, Jawa Timur. Kini korban tengah dalam proses pemulangan ke Indonesia. Ketiga jenazah lainnya masih menjalani identifikasi.
Kasus ini dinilai Wakil Ketua Komisi I DPR, Ramadhan Pohan, seagai arogansi Pemerintah Malaysia. Ia menilai Polisi Malaysia dapat menahan diri untuk menggunakan kekuatan dan hal ini tentu bisa mendapatkan kebenaran atas masalah apapun yang ada di sana. "Mungkin para WNI itu dapat diajukan ke pengadilan untuk diproses hukum," ujarnya.